Manajemen bisnis

Cara mengelola risiko

Cara mengelola risiko

Video: Praktik Mengelola Risiko - Bagian 1: Konsep Dasar 2024, Juli

Video: Praktik Mengelola Risiko - Bagian 1: Konsep Dasar 2024, Juli
Anonim

Kewirausahaan terkait erat dengan risiko. Seorang pengusaha dapat menghadapi mitra yang tidak bermoral, ketidakmampuan karyawannya, kehancuran bank tempat ia menyimpan dananya. Bencana alam dan krisis ekonomi di negara ini juga dapat berdampak negatif pada bisnis. Untuk mengurangi dampak faktor negatif, seorang wirausahawan harus mempertimbangkan sistem manajemen risiko.

Image

Instruksi manual

1

Memahami tujuan kegiatan manajemen risiko. Salah satu tujuan utama manajemen risiko adalah menciptakan kondisi untuk pengembangan perusahaan yang berkelanjutan dengan mengurangi kemungkinan kehilangan nilainya. Sistem manajemen risiko yang dibangun dengan benar memperhitungkan semua faktor berbahaya yang dapat berdampak negatif terhadap aktivitas perusahaan.

2

Identifikasi berbagai faktor yang meningkatkan risiko bisnis. Daftar aspek negatif tersebut tergantung pada ruang lingkup perusahaan, sifat hubungan dengan kontraktor dan jumlah mereka, struktur perusahaan dan karakteristik pasar di mana pengusaha bekerja. Jika perusahaan memiliki koneksi dengan beberapa daerah atau melakukan kegiatan ekonomi di pasar internasional, jumlah faktor risiko meningkat.

3

Untuk mengelola risiko kredit, tentukan jumlah kerugian finansial yang dapat Anda terima. Jika transaksi yang dimaksud memiliki risiko kerugian yang tinggi melebihi batas yang Anda tetapkan, tolaklah tanpa ragu. Ukuran sederhana seperti itu secara efektif mengatur tingkat risiko dalam transaksi. Dalam beberapa kasus, risiko kredit dapat dikelola dengan menggunakan jaminan bank.

4

Gunakan sistem batasan saat memperhitungkan risiko pasar. Buat aturan ketika membentuk portofolio investasi dan menjual produk jadi untuk tidak melampaui batas yang dihitung. Dalam hal ini, kerugian maksimum yang diijinkan diambil sebagai dasar, yang akan memungkinkan untuk melanjutkan pengembangan perusahaan yang berkelanjutan tanpa menarik pinjaman tambahan.

5

Ambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko likuiditas. Mulai di sini dengan menganalisis arus kas perusahaan. Jika studi tentang pergerakan dana mengungkapkan kesenjangan kas yang signifikan, hilangkan mereka melalui redistribusi aliran keuangan. Salah satu langkah yang mungkin untuk mengurangi risiko likuiditas adalah dengan membuka batas kredit di bank terlebih dahulu.

6

Waspadai risiko hukum. Manajemen mereka direkomendasikan untuk dibangun berdasarkan standarisasi proses legalisasi dan dukungan perusahaan pada setiap tahap siklus produksi. Setiap transaksi yang signifikan tentunya harus menjalani pemeriksaan hukum. Layanan hukum perusahaan seharusnya tidak hanya memantau perubahan saat ini dalam undang-undang, tetapi juga memprediksi perubahan di masa depan terkait dengan ruang lingkup perusahaan.

Direkomendasikan